Rabu, September 02, 2009

HERCULES STEAM LOCOMOTIF 150 PK



Nah kalo yang satu ini memang hanya di lingkungan Pabrik Gula saja yang bisa menikmatinya, sejak pabrik berdiri kurang lebih kisaran tahun 1890 an, salah satu alat transportasi pengangkutan tebu adalah Steam Locomotif, ada beberapa locomotif di indonesia, buatan belanda, jerman inggris, dan amerika, nah teman-teman pasti lebih familier kalo ingat punyaknya PG. Pagotan, kalo untuk yang saya muat satu ini adalah lokomotif punyaknya PG. Semboro jember. Saat sekarang ini hanya beberapa Pg. yang masih memanfaatkan tenaga lokomotif untuk menarik tebu dari kebun, hal ini bukan karena tenaga perawatanya yang tidak mampu atau sukucadangnya yang tidak ada akan tetapi bahan bakar ampas tebunya yang semakin sulit didapatkan, Dilingkungan PTP N XI (Persero) lokomotif yang masih beroprasi adalah PG. Redjosari, Purwodadi, Pagotan, Semboro, dan Assembagoes. kalo kita lewat ke Pg. Pagotan mungkin sudah biasa melihat lokomotif yang sedang menari tebu, hal ini lain bagi mata orang-orang eropa dan jepang, setiap tahun mereka keliling untuk melihat lokomotif tersebut saat beroprasi, dan tentunya hal ini tidak geratis alias bayar, nah untuk sekali naik loko uap saat narik tebu dikebun setiap orang dikenakan biaya 4 Us dollar. memang mahal tetapi perlu diingat kalo kita ingat saat presiden Habiby memberi kanserlir jerman th 1998 lokomotif bekas Pg. Gending, nah sekarang dijerman sana jangankan untuk naik , melihat saja kita sudah harus membayar. Tapi jangan kawatir kalo teman-teman ingin membuat koleksi kenangan bersama Michael Hanggello 1940 150 Pk. saya siap mengantarkan dan gratis tentunya. BY NORM

Kamis, Agustus 13, 2009

ANAK PLAT TERORIS




Benarkan Ibrohim, Noor Din Mohamad Top, dan sejumlah deretan nama lain yang ditangkap Detacement Khusus Anti Teror 88 benar-benar teroris? Jawaban atas pertanyaan itu, mungkin sudah banyak kita simak di media televisi, maupun kita baca di media cetak. Bahkan peran, posisi, aliran dana, jaringan, sel dan sebagainya, sudah gamblang diterangkan oleh Mabes Polri.

Yang saya tahu lebih soal teroris ini , bukanlah orang Malaysia itu. Ibrohim. Itulah nama terakhir yang mencengangkan kita akhir-akhir ini. Peran dan posisi Ibrohim sudah dipaparkan Mabes Polri akhir-akhir ini.

Peran sebagai perencana, penentu sasaran dan sebagainya, bahkan sebutan jendral lapangan bom Mega Kuningan, dianugerahkan kepada bapak 4 anak ini. Sejak Ibrohim menghilang setelah peledakan, saya lebih intens mengikuti keluarga ini. Sucihani, mempunyai 4 orang anak buah cintanya dengan Ibrohim. Anak pertama adalah Shobryna, Nisrina Adhiya, Ismail Dhiya Ul haq, dan terakhir adalah M Ishaq Samudra yang baru berusia 5 bulan.

Beberapa kali saya melihat, Ismail berlari-lari dari mobil jemputan sepulang sekolah, menghindari wartawan yang ‘gelo’ menunggu di sekitar rumah Sucihani di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Tentang Ismail juga, saya pernah mendengar ejekan dari temen-temen sekolahnya di SD Kaliaren Cilimus. “Anak teroris”, begitu ejek teman-temennya.

Setelah diumumkan oleh Mabes Polri, bahwa pria tewas di Beji, Kedu, Temanggung adalah Ibrohim, keluarga hendak berangkat ke Jakarta, mengukuti pemakaman Ibrohim. Jenazah Ibrohim, sempat ditolak dimakamkan di Desa Sampora. “Mempermalukan warga, dia kan teroris”, kata Nur Rohidin kepala desa Sampora.

Saya melihat, bagaimana raut muka Sobryna, yang sat itu dijemput dari sekolah menggunakan sepeda motor. Anak berusia 12 tahun itu tertunduk setengah berlari membelah kerumunan warga dan wartawan yang sejak pagi mengerumuni rumahnya. Wajahnya terlihat takut, dan grogi. Meski begitu beberapa wartawan terlihat nekad mengambil gambar. Kasihan….

Sekitar 20 menit kemudian, 6 anggota keluarga menuju mobil untuk membawa mereka ke Jakarta. Asenih, mertua Ibrohim, Rahayu, kakak ipar Ibrohim, serta 4 orang anak Ibrohim. Bahkan Ishaq yang digendong, harus berdesakan diantara kerumunan wartawan.

Mereka berjalan tergesa-gesa menunduk, sekan malu (menanggung beban predikat Ibrohim sebagai teroris).

Sejenak, saya berpikir, bagaimana jika mereka adalah anak-anak kita? Bagaimana kehidupan mereka kelak setelah ditinggal bapaknya? Bagaimana mereka menangggung beban yang tidak mereka perbuat?

Wallohu a’lam bish showab…

Adieb Ahsani

Sabtu, Agustus 01, 2009

Wisata Tempo dulu



Sudah menjadi tradisi di Pabrik Gula setiap menjelang awal giling maka pabrik akan mengadakan kegiatan kegitan salah satu diantaranya jelan santai bersama masyarakat sekitar dan muspika, hal ini untuk mempererat tali persaudaraan, nah untuk itu mungkin kita keluarga Gas92 dan alumnus smu geger yang lain bisa mengadakan acara yang lain, mungkin kita mengadakan acara keluarga ditempat yang kita tentukan (tidak harus dimadiun). untuk itu aku memperkenalkan Padjarakan yang mempunyai banyak tempat wisata diantaranya: wisata arung jeram jarak hanya 3 km (itu lho punyanya ajie masaid), atua wisata manceng mania jarak kelaut hanya 2 km, atau wisata telusuri hutan bagi mereka yang ingin berpetualang sampai tersesat. aku di probolinggo bersama mas awin biologi (PLTU Paiton) siap mengakomodirnya. ok salam buat semua teman-teman anggota

Kamis, Juli 09, 2009

cirine wong mediun












Cirine Wong Mediun

Berikut ini daftar kriteria orang mediun dalam versi jowo :

* Esuk sarapan sego pecel ngombe wedang kopi, awan mangan sego pecel ngombe es cendol, bengi mangan pecel ngombe teh manis.
* Sing perantauan, nek mudik sing digoleki sego pecel, angger balik nyang rantau sangune lempeng entah ambek sambel pecel.
* Nek bengi senengane ngopi nyang ngarep stasiun (warunge ujang).


* Plesirane nang nDungus, Sarangan utawa Ngebel, adoh-adohe nang Popoh.
* Nesu nek diarani turunan PKI.
* Pelawak favorite Kirun.
* Nek tanggal enom blanja utawa cuci mata nyang Sri Ratu / Matahari / President Plaza.
* Numpak angkutan umum jarene nunggang Colt, padahal gaweyan Toyota, Daihatsu utawa Suzuki.
* Nek kaget, aloke " Biyuh, biyuh...jegeg men ! "
* Ngarani bakwan jare " heci ", nyebut toge jare " gantheng "
* Ketemu nyamuk gede-gede alok " jingklonge saemblag-emblag "
* Cilikane seneng nyolong tebu pabrik, nganti ketangkep mandor.
* Angger numpak sepeda montor mesti Honda, contone Honda Yamaha, Honda Suzuki, Honda Kymco
* Gendheng utowo tembok omahe dilabur putih-biru ono tulisan "AAPIK" yen ora "Madiun Bangkit"
(sumber: madiun.info)
di-upload gas cirebon

Senin, Mei 18, 2009

Reuni GAS92 wil Jabodetabek



Alhamdulillah, kami member GAS92 Jabotabek akhirnya bisa ngumpul2 juga di TMII, Minggu 10 Mei 09. Setelah direncanakan sekian lama, namun karena kesibukan dan aktifitas members yg cukup padat, akhirnya kesampaian juga.

Sambil menikmati masakan Jawa Timur-an, seperti pecel Madiun, rujak cingur, gado-gado, peyek dll. Tak ketinggalan diiringi alunan lagu-lagu campursari dan juga reog Ponorogo, kebetulan saat itu sedang ada gelar budaya.

Kami ngobrol dengan Bapak-Bapaknya, sdgkan Ibu-Ibu dan anak-anak asyik dengan dunianya..

Berikut beberapa hasil jeperetan kamera amatiran saya. Monggo di nikmati..

Darmawan

Senin, Februari 16, 2009

Sepedahan...kebiasaan lama yang mengasyikkan













kring kring kring ada sepeda...
sepedaku roda dua...
kudapat dari ayah...
karena rajin sekolah...

lagu anak yang cukup populer ketika aku masih kecil, seakan mengingatkanku ke masa lalu. yups...ketika kendaraan bermotor belum berjubel seperti sekarang, sepeda merupakan alat transportasi yang murah dan menyehatkan. dulu ketika aku masih sekolah baik smp maupun sma sepedahlah yang senantiasa menemaniku ketika aku berangkat dan pulang. dan ditempat parkir pun sepeda yang dominan, namun sekarang kondisinya terbalik, tempat parkir penuh dengan motor.
di saat isu global warming mulai menghantui kehidupan makhluk di bumi ini banyak yang mulai sadar akan dampak negatif dari kendaraan bermotor. sebagian orang pun mulai kembali naik sepeda baik untuk ke tempat kerja atau lebih dikenal bike to work, olah raga, atau hanya sekedar gaya-gayaan/gengsi ikut tren yang mulai ngetren (aku termasuk ini kali....hehehe) di kalangan masyarakat khususnya di perkotaan. sehingga bermunculanlah club-club sepeda, termasuk di lingkungan perusahaanku yaitu TCC (Telkom Cycling Club).
berawal dari info kegiatan rutin yang diadakan TCC di madiun dan kebetulan pas pulang kampung aku mencoba bergabung dalam kegiatan tersebut. berbekal sepeda lawas 'federal' pinjam kangmas yang di madiun aku nekat ikut nggenjot ke kresek terus ke grape. hhhmmmm...kenangan pertama bersepeda naik gunung yang mengesankan, masuk hutan, sungai, menuntun sepeda karena tidak kuat, dsb.
bersepeda apalagi beramai-ramai sungguh mengasyikkan, selain berolahraga juga refreshing, bersenda gurau dsb.

Jumat, Februari 13, 2009

indonesia raya

G45, milis, telkom flexi, 3 kata yang tiap hari muncul dalm jumlah ratusan dalm hp cdma ku merk nokia type 1508 seharga 780 ribu,
mahal untuk ukuranku PNS IIIa dengan gaji sebulan tidak lebih dari 2 juta, dengan seorang istri 3 orang anak yang dua masih nyedot ASK alias air susu kaleng yang harganya telah beberapa kali naik,
tapi.... harga itu tidak ada artinya dibanding kebahagiaan, rasa senang yang dapt aku rasakan, ditengah dilema kejiwaan antara kebutuhan hidup, tugas dan kewajiban serta jeritan hati nurani...
tombo stes label yang sempat aku sematkan pada milis G45, memang kenyataannya di situ merupakan rumah sakit jiwa, pengobatan atas keletihan rohani karena dilema hidup ini,
manakal kembali pada tugas yang aku kerjakan, disitu berkutat dengan semua warna dunia saat ini, penuh kepalsuan, pura-pura, topeng, dan apalgi namanya pokok sejenis lawan kata, dimana dibilang tidak ada kenyataannya ada, dibilang bersih nyatanya penuh dengan daki, dibilang bermoral nyatanya jauh dari moral kemanusiaan.

jangan bingung ini celoteh orang sakit jiwa...orang sakit jiwa bebas, bebas ngomong, bebas ngomel bebas tidak berpakaian bahkan bebas hukum, jadi orang yang karena sesuatu hal bebas hukum dapat disamakan dia sakit jiwa.

dari milis G45 aku temukan pencerahan, meski lewat sentilan yang di urai dengan senda gurau ternyata ada Tombo Ati, dimana aku menjadi tenang, bisa ketawa dan nyengir, dapat temukan prinsip hidup...dan hal-hal positif menurut ukuranku.

disuatu kantor yang menjadikan maju tidaknya negara, ambruk tidaknya negara satu generasi mendatang.....menurut gambaran orang sakit jiwa seperti aku ini, yang seharusnya menjadi harapan kita ternyata.......
st..st..st... ada wartawan....

potongan, pengaturan, pemal..jingan...hehehehe, intimidasi, yang seharusnya mudah dibikin sulit, dan semua yang berkonotasi negatif...(pancen negatif)

mengapa judul banyolanku ini indonesia raya?
hanya satu kantor, dari satudaerah yang nota bene masyarakatnya dah kritis masih bisa dibohongi apalagi daerah lain, maaf yang tertinggal, dan itu terjadi hampir di seluruh kantor di daerah dan hampir di seluruh indonesia.....
(gak percoyo takok o bendol)

dan yang membuat aku sakit jiwa aku merupakan aktor yang menjadi bagian dari lakon konyol itu......meski peran pembantu atau sebatas cameo (salah po bener tulisane?)

apakah kamu tidak sakit jiwa bila menjadi aku?
pada awalnya berjalan dengan baik, demi hal-hal mulia, untuk orang-orang yang benar-benar membutuhkan... hingga aku dengan guyonan berusaha menghitung pahal yang akan aku terima dari Tuhanku karena aku telah berusaha mengakomodasi dan menjembatani kebutuhan dan kepentingan kaum terpinggirkan, orang-orang sangat mebutuhkan, untuk kemajuan, untuk...untuk hal-hal yang mulia...

diamput.... ternyata. pada tingkat pelaksanaannya, hanya mempertebal topeng, bedak dan ginju sehingga benar-benar indah namun wajah asli hilang tak karuan.....

semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahanku....
(bersambung)
G45 kediri yang lagi sakit jiwa